Map Raport Ijazah – Buku memang sangat terkenal sebagai guru bagi semua orang. Bagi Anda yang mempunyai hobi membaca, pasti memiliki atau punya koleksi buku yang sangat banya bukan? Nah membahas soal beberapa buku, hal yang harus Anda perhatikan adalah bagaimana cara merawat buku.
Kunci pertama untuk merawat buku adalah anda harus punya tempat.
Kalau tidak, buku akan rusak dengan cepat.
Karena tidak ada tempat yang pasti, buku akan tercecer. Dan kalau tercecer, buku anda bisa kena cipratan kopi, dirusak anak, dan hal buruk lain yang bisa terjadi.
Dan tempat paling bagus adalah dengan memakai rak atau lemari buku.
Desainnya tidak perlu unik, cukup seperti lemari biasa. Dan belilah rak buku yang kuat dan kokoh. Harganya berkisar ratusan ribu rupiah.
Anda bisa langsung beli yang agak besar, karena seiring waktu buku yang terkumpul semakin banyak.
Uang saya tidak cukup, butuh waktu lama untuk menyisihkannya.
Ada beberapa cara :
1. Selagi menyisihkan uang, taruhlah buku di satu tempat – misalnya kamar anda.
2. Jika anda kreatif, carilah lemari atau rak apa saja yang sudah tidak terpakai. Lakukan sedikit modifikasi dan taruh buku anda disitu.
3. Carilah lemari atau rak bekas dari tetangga, teman, atau kenalan anda. Pastikan kuat dan kokoh.
Dengan 3 cara diatas anda tak perlu susah-susah menghabiskan uang.
Tips kedua ini terlihat remeh, tapi sangat penting.
Beli sampul plastik buku yang bening, lalu tutupi buku dengannya. Jangan terlalu ketat atau longgar.
Saya relatif jarang menyampuli buku, karena bagi saya sangat merepotkan. Malah kadang membuat buku rusak. Karena itu, jika anda seperti saya, jangan paksa untuk menyampuli buku anda – karena akan sia-sia.
Alternatifnya, carilah teman anda yang tangannya rapi dan minta bantuan.
Saya pribadi juga agak malas membatasi halaman buku. Biasanya langsung dilipat. Memang sih, dampaknya tidak akan terlalu besar.
Tapi kalau mau buku anda terlihat benar-benar perfect, maka pakailah pembatas. Gunakanlah kertas yang agak keras sebagai pembatas.
Hal ini untuk menghindari kerusakan jilid buku dan cover-nya apabila ditumpuk.
Hal ini bukan masalah besar bagi saya. Buktinya, buku ayah saya disusun bertumpuk tapi tetap bagus setelah belasan tahun. Jadi, bukanlah faktor yang amat besar.
Jangan campur buku. Pisahkan sesuai kategorinya.
Hal ini berguna agar anda mudah mencari buku. Jadi, jika buku anda masih berantakan pengaturannya, atur ulang.
Contoh langkah mengkategorikan :
Keluarkan buku dari rak dan bersihkan dengan kain kering, kemonceng, atau alat kebersihan lain – hindari menggunakan alat yang basah.
Cek juga rak dan buku, apakah ada serangga, lubang, atau kerusakan lain. Untung menghindari serangga, anda bisa lihat pada tips selanjutnya.
Kedua hal diatas sebaiknya anda lakukan selama 1 atau 2 bulan sekali.
Saya pribadi tidak terlalu mempermasalahkan penekukan buku (untuk menandai halaman). Tapi penting juga untuk menjaga kualitas buku.
Tapi janganlah melipat buku (melipat jadi dua). Karena tidak akan enak dilihat jika mau dibaca kembali.
Apalagi mencorat-coret atau menggarisi. Hal tersebut akan sangat menganggu jika ada orang lain yang membaca. Jika memang diperlukan, catatlah di buku khusus catatan.
Salah satu hal paling merepotkan adalah jika buku anda termakan oleh serangga.
Oleh karena itu, ada beberapa tips untuk menghindarinya :
1. Beri kamper
2. Taruh biji lada putih dalam kain di dalam rak
3. Taruh arang dalam amplop di dalam rak
Pilih salah satu dari 3 cara diatas.
Taruhlah rak atau buku di dalam tempat yang memiliki cahaya yang cukup untuk membatasi ngengat.
Anda bisa membuka jendela kamar untuk membiarkan sinar matahari masuk. Tapi ya jangan terlalu ekstrim, misalnya tetap menyalakan lampu pada saat tidur. Hehehe.
Tapi jangan juga biarkan buku terkena sinar matahari langsung supaya buku tidak kuning dan bergelombang. Oleh karena itu cermatlah dalam mengatur pencahayaan di dalam kamar.
Setidaknya hindari kontak langsung dengan dinding. Supaya serangga tidak merambat.
Karena kelembaban adalah hal yang berbahaya bagi buku, maka solusinya adalah memberikan celah/ventilasi udara.
Selain itu, kalau anda punya AC bisa mengatur hal ini : kelembapan relatif 45-60 persen dengan temperatur 20-24 Celsius.
Tapi ya, tidak punya AC bukan masalah yang terlalu besar.
Hal ini termasuk yang paling saya hindari.
Karena memfoto kopi dapat merusak jilid buku dengan mudah.
Ini tips yang simpel tapi banyak orang tidak mau melakukannya.
Padahal lemak dari makanan, atau zat-zat lain dapat membuat buku kuning dan merubah warnanya.
…Jadi selalu bersihkan tangan sebelum membaca buku.
Satu lagi tips simpel yang banyak orang malas melakukannya.
Jangan meminjamkan buku anda dengan begitu mudah.
Maksud saya bukan pelit. Tapi untuk menjaga buku, sebisa mungkin buat perjanjian saat orang meminjam buku.
Misalnya :
1. Dia tidak boleh merusak buku
2. Jika hilang harus ganti dengan buku baru
3. Dan sebagainya.
Tentu saja bilang dengan tutur kata yang sopan. Bilang kalau anda tidak pelit, tapi hanya untuk kenyamanan bersama.
Kardus dan kayu mengandung asam yang bisa membuat kertas menjadi kuning. Karena itu, usahakan memberi pembatas plastik atau bookend.
Hal ini karena buku yang sudah terinfeksi bisa menular ke buku lain.
Karena itu selalu periksa buku anda setiap 1 atau 2 bulan. Dan segera pisahkan buku yang telah terkena rayap atau jamur di tempat khusus.
Jangan pernah melakukannya!
Serangga mungkin akan pergi jauh-jauh. Tapi buku dan mata anda akan rusak.
Buku langka yang tua (berpuluh-puluh sampai ratusan tahun) memiliki cacat yang sering ditemukan.
Yaitu halaman yang sering menempel satu dengan yang lain.
Solusinya adalah dengan merendam kertas yang lengket di air selama setengah jam dan angin-anginkan sampai kering.
Terima kasih sudah mengunjungi website kami. Semoga bermanfaat dan sukses selalu 🙂
2. Bagi Orang Tua
* Membantu anaknya belajar
* Memotivasi anaknya belajar
* Membantu sekolah untuk meningkatkan hasil belajar siswa
* Membantu sekolah dalam melengkapi fasilitas belajar di rumah
3. Bagi Guru Mata Pelajaran
* Hasil penilaian digunakan guru untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan siswa dalam satu kelas. Hasil penilaian harus dapat mendorong guru agar mengajar lebih baik, dan membantu guru untuk menentukan strategi mengajar yang lebih tepat.
Dengan mengetahui fungsi buku raport seperti yang sudah dituliskan diatas, semoga siswa, orang tua, guru maupun wali kelas dapat mengambil sikap yang tepat pada semester berikutnya agar terjadi peningkatan kompetensi siswa..
Nah sudahkah anda semua memfungsikan raport yang diterima setiap semester dengan baik dan benar ?
Terima kasih sudah mengunjungi website kami. Semoga bermanfaat dan sukses selalu 🙂
Tentunya bagi Anda yang setelah lulus sekolah mempunyai buku yang sudah tidak terpakai lagi. Atau bagi Anda yang gila buku, novel, senang membaca sudah dipastikan akan banyak buku dirumahnya. Sebenarnya bagaimana cara menyimpan buku dengan baik dan benar? Yuk mari kita bahas !
Kondisi Rak
Untuk penyimpanan dalam jangka waktu lama, buku sebaiknya disimpan di rak buku tertutup dan terbebas dari debu atau kotoran. Agar tetap mudah dilihat, penutup rak sebaiknya dari kaca atau plastik. Jika rak kita terbuka, tempatkan di lokasi yang tidak mudah terkena debu, kotoran dan air. Pastikan rak tidak tertutup sangat rapat guna menghindarkan lembab, sebab jika tidak ada sirkulasi udara, buku jadi mudah berlumut atau berjamur. Disarankan agar rak atau lemari buku yang tertutup sering dibuka minimal 1 minggu sekali agar sirkulasi udara baik.
Bagi yang memiliki rak buku dari kayu, pastikan rak tersebut cukup kokoh dan kuat menahan beban buku-buku yang berat dan banyak. Jangan lupa untuk memastikan kayunya diberi lapisan anti rayap, sekaligus untuk menghindari keluarnya uap asam dari kayu yang bisa merusak buku.
Jangan menyimpan buku di dalam kardus, sebab kardus mengandung asam yang bisa mengenai buku kita dan merusaknya. Buku-buku yang disimpan di dalam kardus akan mudah menguning dan lama-kelamaan akan rusak atau lapuk.
Rak buku yang kita pilih bentuknya bisa bermacam-macam, tidak mutlak harus dari kayu atau besi. Barang-barang apa saja bisa dimanfaatkan kembali menjadi rak dengan kreatifitas dan selera masing-masing. Akan lebih baik jika level paling bawah rak memiliki sedikit jarak dengan lantai, tidak melekat pada lantai guna memperoleh sirkulasi udara yang baik, juga untuk menghindarkan dasar rak agar tidak mudah lembab atau terkena genangan air.
Kondisi Ruangan
Jika ruang baca atau perpustakaan kita bersebelahan langsung dengan bagian luar rumah, rak buku juga sebaiknya tidak menempel ke dinding. Beri sedikit jarak dengan dinding beberapa sentimeter agar kelembaban dan suhu luar yang berubah-ubah tidak merusak buku kita.
Buku lebih menyukai cahaya yang redup dan bahkan gelap, jadi sebaiknya letakkan rak buku di tempat yang terhindar dari cahaya dan sorotan sinar matahari langsung atau cahaya lampu lainnya, terutama yang mengandung ultra violet (UV). Buku akan mudah rusak jika terlalu sering terkena UV dan warna buku akan memudar.
Ruang tempat menyimpan buku yang ideal adalah yang tidak terlalu panas dan tidak terlalu lembab. Suhu dan kelembaban yang terlalu tinggi bisa menghasilkan reaksi asam dan membuat kertas menjadi busuk. Kelembaban di atas 60% akan membuat kertas menjadi lembek dan menyebabkan pembusukan asam, sementara kelembaban di bawah 40% akan membuat kertas menjadi rapuh dan kering.
Suhu sekitar 20 derajat C dan kelembaban sekitar 50% sering dianggap lingkungan yang ideal buat buku. Hindari juga suhu dan kelembaban yang fluktuatif (naik turun cukup tinggi), sebab bisa menyebabkan kerusakan buku. Itu sebabnya lebih sering disarankan agar buku disimpan di ruangan ber-AC untuk mengendalikan pengaturan suhu dan kelembabannya.
Kondisi Buku
Jauhkan buku dari makanan dan tanaman. Buku mengandung zat organik yang bisa menarik serangga atau binatang pengerat. Jika berada di dekat tanaman, serangga atau organisme yang ada di tanaman dikhawatirkan pindah ke buku dan merusak kertas-kertas buku.
Letakkan buku dengan posisi berdiri di dalam rak. Buku memang dirancang untuk diposisikan berdiri. Jangan meletakkan buku dengan posisi punggungnya menghadap atas karena tekanan gravitasi akan membuat kerapatan jilid buku menjadi kendor. Hal ini akan menyebabnya kertas mudah lepas dari jilid.
Buku juga tidak baik diletakkan secara menumpuk atas bawah. Meskipun terlihat praktis dan aman, tapi sebenarnya menumpuk buku di atas buku lain akan membuat buku di bawahnya menjadi tertekan, dan ini akan mudah merusak jilid buku.
Selain ditata berdasarkan topiknya, koleksi buku kita juga sebaiknya ditata berdasarkan ukurannya. Kelompokkan buku berdasarkan tingginya dari yang paling tinggi sampai paling rendah. Jangan mengapit buku pendek di antara buku yang lebih tinggi, sebab buku tersebut akan kekurangan sirkulasi udara alias pengap dan mudah rusak.
Jangan juga menyusun buku terlalu rapat dan padat, berika sedikit cela untuk sirkulasi udara. Kalau jumlah koleksi buku kita belum bisa memadati rak buku, gunakan pengapit atau penyangga buku (bookend). Buku yang dijejer terlalu longgar akan mudah roboh dan menyebabkan buku tertekuk atau bengkok. Gunakan bookend yang tipis supaya mudah diselipkan di bawah buku.
Kalau ada saran tambahan, kasih tahu di kolom komentar ya! Selamat mencoba ^^
Semoga bermanfaat 🙂
Artikel sebelumnya telah kami bahas trik membuat map sederhana dengan kertas, kini kami akan memberi tips lagi cara Membuat Map Kantong yang Tahan Lama. Berikut caranya :
Ambil tiga potong kertas berukuran 21,6 x 27,9 cm.
Metode ini menggunakan tiga lembar kertas berukuran 21,6 x 27,9 cm untuk membuat map.[6] Secara umum, semakin berat kertas yang Anda gunakan, semakin lebih tahan lama juga map ini nantinya. Kertas kartu nama merupakan pilihan yang lebih baik, diikuti oleh kertas karton, tetapi Anda dapat juga menggunakan kertas HVS biasa jika terpaksa.
Dengan ukuran kertas yang digunakan di sini, Anda diasumsikan akan menyimpan sebagian besar kertas bergaris/catatan ke dalam map. Jika Anda perlu untuk menyimpan dokumen cetak yang yaitu kertas yang sudah berukuran 21,6 x 27,9 cm, maka siapkan tiga lembar kertas yang sedikit lebih besar lagi untuk membuat map. Namun, tentu saja ukuran kertas tidak memiliki efek terhadap proses pembuatan map selanjutnya.
Jika Anda harus menggunakan kertas HVS biasa, Anda dapat menggunakan enam lembar bukannya tiga dan menggunakan lem kertas untuk menggandakan setiap lembarnya.
Sejajarkan dua lembar kertas.
Ambil dua lembar kertas Anda dan sejajarkan sehingga keduanya benar-benar rata dengan satu sama lain. Jika Anda memilih kertas kartu nama dengan desain pada satu sisi saja, maka pastikan bahwa desain pada setiap lembar menghadap ke luar karena ini akan menjadi bagian depan sekaligus belakang sampul map Anda.
Rekatkan kedua kertas bersama-sama.
Dengan dua lembar kertas berdampingan sejajar pada sisinya, gunakan selotip panjang untuk merekatkan keduanya dan membuat bagian “tulang belakang” map Anda. Gunakan selotip pada lembar kertas petama sehingga setengah dari lebar selotip membentang dari salah satu sisi panjang pada kertas tersebut, dan kemudian lipat selotip itu untuk melengketkan paruh kedua dari selotip pada lembar kertas yang kedua
Cobalah untuk menempelkan selotip pada kedua lembar kertas tersebut tanpa menimbulkan lipatan ataupun gelembung udara di dalam tempelan tersebut.
Pastikan kedua lembar berada pada posisi sejajar dan rata saat Anda merekatkannya atau map tersebut tidak akan menutup dengan simetris.
Untuk memperkuat map Anda, bisa juga merekatkan selotip tambahan pada setiap sisi sampul di atas tepi selotip yang pertama tersebut.
Rekatkan bagian dalam “tulang belakang” map
Setelah Anda merekatkan bagian luar dengan selotip, buka map dan rekatkan juga selotip lain di tempat yang sama tetapi di sepanjang bagian dalam lipatan. ini akan memperkuat map Anda, dan juga akan menutupi bagian dari selotip yang berlebih dari sisi lainnya sehingga tidak menempel pada isi map Anda.
Potong 0,6 cm dari lembar ketiga kertas
Untuk mulai membuat kantong, Anda harus terlebih dahulu memotong sekitar 0,6 cm dari lebar lembar kertas ketiga. Dengan begitu, berarti Anda akan memangkas sepanjang arah kertas. Hasil akhirnya akan menjadi lembaran kertas yang berukuran 20,9 x 27,9 cm .
Potong lembar ketiga kertas menjadi setengah.
Anda akan menggunakan ini satu lembar kertas untuk membuat kedua kantong dalam pada map, sehingga Anda perlu dipotong menjadi dua bagian. Potongan ini akan tegak lurus dengan potong sebelumnya terhadap sisi kertas dan Anda akan memiliki dua lembar kertas yang keduanya sekitar 13,9 x 20,9 cm.
Rekatkan kantongnya
Ambil salah satu potongan yang lebih kecil dan sesuaikan posisinya dengan salah satu sudut bawah bagian dalam map. Anda akan menempatkan lembar kecil ini dengan sesuai sehingga sisi 20,9 cm sejajar dengan sisi 21,6 cm pada sampul mapnya. Setelah Anda memiliki sudut-sudut tersebut sejajar sempurna, gunakan selotip yang melipat diatas kedua tepi kertas, sama seperti yang Anda lakukan pada langkah 3.
Sekali lagi, cobalah untuk menjaga selotip menempel lurus tanpa lipatan atau gelembung udara di bawahnya.
Seperti pita pada lipatan tulang belakang map, Anda harus memperkuat kantong-kantong ini dengan selotip tambahan yang tumpang tindih terhadap tepi selotip yang pertama. Hal ini akan setidaknya menambah umur map tersebut walau sedikit.
Ulangi proses untuk map kedua di sisi lain.
Sesuaikan map dengan selera Anda.
Jika Anda memilih kertas biasa dan bukan kertas kartu nama dan bermotif, Anda dapat dengan mudah menyesuaikan map Anda dengan stiker, gambar, atau bahkan gambar subjek tertentu.
Nah, cukup mudahkan cara membuat map? Selamat mencoba 🙂
Salah satu cara jitu untuk merawat dokumen agar tidak terlipat-lipat adalah dengan memasukkan dokumen kedalam map. Maka dari itu dokumen akan aman dari lipatan maupun sobek. Tapi kita sering bosan dengan map kertas manila yang itu-itu saja. Jangan khawatir kini kami akan menjelaskan trik membuat map sederhana dengan kertas.
Caranya cukup gampang, yaitu dengan :
Cukup mudah bukan ? Tertarik untuk mencobanya ? Semoga sukses ya 🙂
Terima kasih sudah mengunjungi webiste kami 🙂
Kalau bicara tentang kenaikan kelas dan kelulusan, pasti tidak asing lagi dengan raport. Raport merupakan dokumen penting yang harus dijaga dan dirawat. Selain raport, bagi anda yang telah menyelesaikan jenjang pendidikan pasti akan memperoleh ijazah. Ijazah juga merupakan dokumen yang sama-sama pentingnya, maka dari itu harus dirawat dan dijaga agar terhindar dari kerusakan.
Kali ini akan kami bahas tentang map raport. Map raport yang kami maksud adalah map yang seringkali atau bahkan pasti dipakai untuk sampul raport, sampul ijazah, sertifikat & dokumen – dokumen lainnya. Berikut beberapa keguanaan dan fungsi map raport :
Untuk melindungi buku
Pada dasarnya cover buku sebenarnya diciptakan untuk melindungi buku agar kertas-kertasnya tidak mudah kusut dan tidak mudah rusak ketika ditaruh di tempat lembab. Tetapi seiring berkembangnya jaman dan IPTEK, cover buku mulai dialih fungsikan sebagai sarana menarik perhatian calon pembeli. Meski begitu, fungsi utama cover buku tidak lantas hilang begitu saja. Cover buku tetap berfungsi untuk melindungi buku dari kerusakan.
Untuk Menampilkan Ilustrasi Isi Buku
Menampilkan ilustrasi isi buku, terutama untuk buku fiksi. Ilustrasi ini akan membantu penulis menggambarkan imajinasinya tentang visualisasi cerita fiksi yang ia ciptakan. Alhasil imajinasi pembaca pun tidak akan melayang terlalu jauh.
Untuk Menjelaskan Genre Buku
Beberapa puluh tahun lalu, genre buku ditulis dengan kata-kata di bagian cover. Hal ini tentu tidak menarik dan membuat kita kesulitan memilah-milah buku yang berbeda genre. Dengan adanya cover, Anda akan lebih mudah membedakan yang mana buku horor dan yang mana buku anak-anak.
Semoga bermanfaat 🙂
Sebenernya apa fungsi medali? Sudah tidak asing lagi, bahwa medali identik dengan kemenangan. Berbagai macam medali dimulai dari medali emas, medali perak, dan peringkat ketiga medali perunggu. Namun bagaimana asal usul medali yang sesungguhnya?
Medali mewakili nilai-nilai Olympisme: Persahabatan, kehormatan, dan keunggulan dalam menghormati lawan. Bagi para pemenang, medali adalah simbol abadi kerja keras, latihan, ketahanan, sportivitas, dan kemuliaan tertinggi bagi dirinya sendiri dan bagi negaranya. Para pemenang Olimpiade Yunani kuno tidak mendapat medali samasekali. Sebuah karangan bunga zaitun diletakkan di atas kepala sang juara. Peringkat kedua dan ketiga tidak mendapatkan apa-apa.
Pada tahun 1896, tahun pertama Olimpiade modern digelar, hanya juara pertama dan kedua yang diakui. Karena perak dianggap lebih berharga ketimbang emas pada waktu itu, pemenang pertama dianugerahi medali perak dan sebuah mahkota dari cabang bunga zaitun. Para atlet yang menduduki peringkat kedua mendapatkan medali perunggu dan mahkota laurel. Setiap atlet yang berpartisipasi dalam Olimpiade menerima medali kenang-kenangan.
Pemberian medali kepada tiga pemenang teratas pertama kali diperkenalkan pada tahun 1904. Pada tahun yang sama, medali perak untuk juara pertama digantikan dengan medali emas. Medali emas pertama terbuat dari emas murni dan diberikan sampai tahun 1912. Namun saat ini, medali “emas” sebenarnya terbuat dari sterling silver yang dilapisi dengan lapisan tipis emas murni.
Komite Olimpiade Internasional (IOC) yang menentukan dimensi dan bahan medali. Negara tuan rumah selaku panitia yang mendesain dan memoles medali harus mendapat persetujuan IOC. Setiap ukuran medali harus sesuai dengan regulasi, yakni berdiameter 5 cm dengan ketebalan sekitar 2,5 mm. Baik medali emas maupun perak harus mengandung 92,5% perak dan medali emas harus dilapisi emas 0,6 gram. Medali perunggu dibuat dari perunggu murni.
Dokumen penting misal KTP, SIM, Ijazah, dan lain sebagainya merupakan dokumen yang harus dirawat agar tidak hilang maupun rusak. Resiko dokumen yang rusak atau hilang kita akan kesusahan untuk mengurus pembuatan dokumen baru, dan juga akan memakan waktu yang lama. Berikut cara merawat dokumen agar tetap aman
Ada beberapa cara melakukan perawatan pada file atau dokument kita sebagai berikut :
Saat hendak berpergian ke luar negeri, pastinya kita butuh paspor. Paspor ini harus Anda tunjukkan saat anda memasuki batas suatu negara untuk berkunjung. Lalu, bagaimana cara membuat paspor? Berikut ini syarat yang harus Anda siapkan saat hendak membuat paspor sebelum berkunjung ke luar negeri.
Syarat membuat paspor biasa secara manual di kantor Imigrasi setempat yang bisa Anda perhatikan, antara lain:
Bukan hanya orang dewasa atau orang tua saja yang membutuhkan paspor saat hendak pergi ke luar negeri, tetapi anak-anak juga. Adapun syarat membuat paspor untuk anak adalah sebagai berikut: